Hematuria, atau kencing berdarah, bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang serius, seperti infeksi saluran kemih, kristal ginjal, atau gangguan pada kandung kemih. Meskipun dalam beberapa kasus hematuria dapat sembuh dengan sendirinya, penting untuk memastikan penyebabnya melalui pemeriksaan medis yang tepat. Jika Anda mengalami gejala ini, segera konsultasikan dengan spesialis di Urology Expert. Kami menyediakan diagnosis akurat dan perawatan terbaik untuk mengatasi hematuria, mulai dari terapi medik hingga prosedur khusus sesuai dengan kondisi Anda. Jangan abaikan gejala hematuria, dapatkan penanganan cepat dan tepat untuk kesehatan saluran kemih yang lebih baik!
Apa Itu Hematuria (Kencing Berdarah)?

Hematuria merupakan kondisi medis yang terjadi ketika terdapat darah dalam urine. Kondisi ini dapat terlihat jelas dengan perubahan warna urine menjadi merah muda, merah kecokelatan, atau berwarna seperti teh (hematuria makroskopik), atau hanya dapat dideteksi melalui tes laboratorium (hematuria mikroskopik). Penyebab hematuria sangat beragam, mulai dari infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, hingga kanker kandung kemih dan kanker ginjal.
Penyebab Hematuria (Kencing Berdarah)
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan hematuria antara lain:
- Infeksi saluran kemih – Bakteri melalui uretra dan berkembang biak dalam kantong kemih.
- Infeksi ginjal (pielonefritis) – Bakteri memasuki ginjal melalui aliran darah atau dari saluran kemih bagian bawah.
- Batu ginjal dan batu kandung kemih – Menyebabkan iritasi dan luka pada saluran kemih.
- Pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia) – Prostat yang membesar berisiko memicu hematuria.
- Penyakit ginjal – Termasuk glomerulonefritis yang menyebabkan peradangan ginjal.
- Kanker kandung kemih dan kanker ginjal – Faktor risiko hematuria yang serius.
- Trauma atau cedera pada ginjal – Akibat kecelakaan atau aktivitas fisik berat.
- Efek samping obat-obatan – Seperti antibiotik tertentu dan pereda nyeri.
- Diabetes dan tekanan darah tinggi – Dapat menyebabkan komplikasi hematuria akibat penyakit ginjal.
Baca Juga : Komplikasi Infeksi Saluran Kemih yang Harus Diwaspadai
Gejala Hematuria (Kencing Berdarah)
Selain perubahan warna urine, gejala hematuria dapat meliputi:
- Nyeri saat buang air kecil
- Frekuensi buang air meningkat
- Nyeri di perut bagian bawah atau punggung
- Urine berbau tidak normal
- Demam dan menggigil jika disebabkan oleh infeksi ginjal
- Tekanan darah tinggi pada beberapa kasus penyakit ginjal
Jika mengalami gejala hematuria, jangan ragu untuk mengunjungi rumah sakit terdekat agar gejala dapat didiagnosis lebih lanjut.
Diagnosis Hematuria
Untuk menyelidiki penyebab kondisi ini, dokter dapat melakukan:
- Tes urine – Untuk menemukan sel darah merah pada urine dan mendeteksi sejumlah penyakit yang mendasarinya.
- Tes darah – Untuk mengetahui adanya infeksi atau gangguan ginjal.
- Pencitraan medis seperti USG, CT scan, atau MRI – Untuk melihat struktur ginjal dan kandung kemih.
- Sistoskopi – Pemeriksaan menggunakan kamera kecil untuk melihat kondisi uretra dan kandung kemih.
Pengobatan Hematuria
Pengobatan hematuria tergantung pada penyebabnya, beberapa di antaranya:
- Antibiotik jika hematuria disebabkan oleh infeksi bakteri.
- Obat pereda nyeri untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat batu ginjal.
- Prosedur medis seperti litotripsi untuk menghancurkan batu ginjal yang besar.
- Terapi kanker jika ditemukan sel kanker di ginjal atau kandung kemih.
- Penanganan penyakit ginjal dengan obat atau dialisis, tergantung pada kondisi pasien.
Jika hematuria terjadi tanpa penyebab yang jelas, dokter dapat merekomendasikan pemantauan rutin untuk mendeteksi adanya komplikasi hematuria yang dapat terjadi akibat penyakit serius.
Pencegahan Hematuria
Untuk mencegah hematuria, beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah:
- Minum cukup air untuk membantu menyaring racun dari ginjal.
- Hindari konsumsi obat pereda nyeri berlebihan yang dapat meningkatkan risiko hematuria.
- Menjaga kebersihan saluran kemih untuk mencegah infeksi saluran kemih.
- Hindari makanan dan minuman yang bisa memicu iritasi pada kandung kemih, seperti kafein dan alkohol.
- Lakukan pemeriksaan ke dokter secara berkala, terutama jika memiliki riwayat penyakit ginjal atau kanker prostat.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami kencing berdarah, terutama disertai dengan gejala seperti nyeri hebat, demam, atau kesulitan buang air kecil, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk mendapatkan diagnosis hematuria yang tepat.
Kesimpulan
Hematuria adalah kondisi yang tidak boleh diabaikan karena dapat menjadi tanda penyakit serius seperti kanker ginjal atau gagal ginjal. Urology Expert siap membantu dengan diagnosis akurat dan pengobatan yang tepat untuk menjaga kesehatan ginjal dan saluran kemih Anda. Jangan tunda pemeriksaan, konsultasikan segera dengan dokter spesialis urologi di Urology Expert untuk solusi yang aman dan efektif!
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Referensi
Berikut adalah beberapa artikel ilmiah dan jurnal yang membahas penyakit ini:
- Why Is There Blood in My Urine? – Artikel ini membahas berbagai penyebab hematuria (darah dalam urine), mulai dari infeksi saluran kemih, batu ginjal, hingga kondisi medis yang lebih serius seperti kanker kandung kemih. Healthline juga menjelaskan perbedaan antara hematuria mikroskopis dan makroskopis, serta kapan seseorang harus mencari perawatan medis. [1]
- Hematuria (Blood in the Urine) – NIDDK memberikan gambaran lengkap mengenai hematuria, termasuk faktor penyebabnya seperti infeksi, penyakit ginjal, dan gangguan pembekuan darah. Artikel ini juga menyoroti metode diagnosis seperti tes urine dan pencitraan medis untuk menentukan sumber perdarahan. [2]
- What Does Blood in the Urine Mean? – WebMD menjelaskan berbagai kemungkinan penyebab hematuria dan bagaimana gejala ini dapat berhubungan dengan kondisi serius seperti gangguan ginjal atau penyakit prostat. Artikel ini juga mencakup langkah-langkah pemeriksaan medis yang diperlukan untuk menentukan penyebab utama darah dalam urine. [3]
- Hematuria or Blood in Urine – Sumber ini berfokus pada peran pencitraan medis dalam mendiagnosis hematuria. Dijelaskan bagaimana prosedur seperti CT scan, MRI, dan USG dapat membantu mengidentifikasi penyebab perdarahan di saluran kemih, serta kapan seseorang perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut. [4]
Sumber-sumber ini membahas berbagai penyebab hematuria, mulai dari infeksi saluran kemih, batu ginjal, hingga kondisi serius seperti kanker kandung kemih. Artikel-artikel ini menyoroti pentingnya pemeriksaan medis untuk menentukan penyebab utama darah dalam urine dan menekankan peran tes diagnostik seperti tes urine, pencitraan medis, dan analisis laboratorium dalam mendeteksi masalah yang mendasarinya.
Referensi:
[1] https://www.healthline.com/health/urine-bloody#types
[2] https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/hematuria-blood-urine
[3] https://www.webmd.com/digestive-disorders/blood-in-urine-causes
[4] https://www.radiologyinfo.org/en/info/hematuria
Profil Singkat Dr. Andar R. Siregar, SpU, Sub.SpOnk(K), MARS
Dr. Andar R. Siregar, SpU, Sub.SpOnk(K), MARS adalah seorang subspesialis urologi onkologi yang memiliki keahlian khusus dalam pengobatan berbagai jenis kanker yang terkait dengan sistem urologi, seperti kanker prostat, kandung kemih, ginjal, dan testis. Beliau menyelesaikan pendidikan spesialis urologi di Universitas Indonesia pada tahun 2014, di mana ia memperoleh pengetahuan dasar yang kuat dalam bidang ini. Setelah itu, Dr. Andar melanjutkan pendidikan subspesialis di Kolegium Urologi Indonesia pada tahun 2023 untuk memperdalam keahliannya dalam onkologi urologi. Beliau juga memiliki pengalaman internasional yang luas dalam teknik laparoskopi dan endourologi dari berbagai institusi terkemuka di seluruh dunia. Dengan pendekatan holistik terhadap perawatan pasien, Dr. Andar sangat aktif membagikan informasi kesehatan melalui seminar dan workshop guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan kanker urologi. Melalui dedikasi dan komitmennya, Dr. Andar berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesehatan masyarakat.