Kandung kemih adalah organ penting dalam sistem ekskresi wanita yang berfungsi menyimpan urin sebelum dikeluarkan melalui proses buang air kecil. Terletak di rongga panggul, tepat di atas uretra, kandung kemih adalah organ yang tersusun dari otot kandung kemih yang elastis, memungkinkan penampungan saluran urine dari kandung kemih ke luar tubuh. Pada kondisi normal, kapasitas kandung kemih dapat menampung sekitar 300–500 ml urine.
Kesehatan saluran kemih wanita sangat bergantung pada fungsi optimal kandung kemih, namun wanita lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih dibandingkan pria. Risiko ini berkaitan dengan struktur anatomi yang unik, perubahan hormonal, serta kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Mengapa Kandung Kemih Wanita Rentan Terkena ISK?
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi saat bakteri penyebab infeksi masuk ke dalam kemih melalui uretra, berkembang biak, dan menyebabkan peradangan pada dinding kandung kemih. Pada wanita, risiko ISK lebih tinggi karena uretra yang lebih pendek, yaitu hanya sekitar 3–4 cm, jauh lebih pendek dibandingkan pria. Jarak ini membuat masuknya bakteri ke dalam saluran kemih melalui uretra menjadi lebih mudah.
Selain itu, posisi uretra yang terletak dekat dengan anus dan vagina menjadikan bakteri seperti E. coli lebih mudah berpindah dan menyebabkan infeksi. Kurangnya kebersihan usai buang air besar bisa memperburuk kondisi ini. Maka tak heran jika infeksi saluran kemih pada wanita lebih sering ditemukan dalam praktik klinis sehari-hari.
Faktor hormonal juga turut berperan. Penurunan kadar hormon estrogen, terutama setelah menopause, menyebabkan jaringan di sekitar uretra dan kandung kemih menjadi kering dan kurang elastis. Hal ini mempermudah infeksi bakteri berkembang. Selain itu, otot dasar panggul melemah seiring usia juga dapat menyebabkan kandung kemih tidak sepenuhnya kosong saat buang air kecil, sehingga urin yang tertinggal dapat menjadi tempat bakteri berkembang biak.
Gejala Infeksi Saluran Kemih dan Komplikasi
Gejala-gejala awal ISK bisa muncul ringan, namun jika tidak segera diobati dengan pengobatan yang tepat, dapat mengarah ke komplikasi serius. Berikut beberapa gejala infeksi saluran kemih yang umum:
1. Nyeri saat buang air kecil
Rasa perih atau terbakar menjadi tanda klasik dari gejala infeksi pada uretra dan kandung kemih. Nyeri ini kerap terjadi di awal aliran urin dan menandakan adanya iritasi atau peradangan.
2. Urin keruh, berbau, atau berdarah
Urine tampak keruh, berbau menyengat, atau mengandung darah, menunjukkan infeksi telah berkembang. Warna urin juga bisa berubah menjadi kuning pekat atau kecoklatan.
3. Infeksi menyebar ke ginjal
Bila tidak segera diobati, ISK bisa menjalar dari kandung kemih ke ginjal melalui ureter, menyebabkan infeksi ginjal. Ini adalah kondisi serius yang bisa disertai demam tinggi, mual, dan nyeri pinggang hebat.
4. Infeksi kandung kemih jarang tapi bisa berbahaya
Meski infeksi kandung kemih jarang menyebabkan kondisi darurat, ISK yang sering kambuh dapat menyebabkan komplikasi seperti batu kandung kemih, penurunan kapasitas kandung kemih, bahkan gangguan permanen jika tidak diobati dengan baik.
Penyebab ISK Lebih Sering Terjadi pada Wanita
1. Uretra lebih pendek
Wanita lebih pendek panjang uretranya dibandingkan pria, membuat bakteri lebih cepat mencapai kandung kemih.
2. Letak uretra dekat vagina dan anus
Ini meningkatkan risiko kontaminasi dari anus, terutama bila kebersihan tidak optimal. Kebiasaan salah saat membasuh (dari belakang ke depan) dapat menyebabkan infeksi saluran.
3. Kebiasaan menahan kencing
Menahan kencing terlalu lama membuat urin tertahan, memberi waktu bakteri berkembang biak dalam saluran kencing.
4. Faktor hormonal dan usia
Hormon estrogen yang menurun pasca-menopause membuat wanita lansia berisiko mengalami infeksi saluran lebih sering. Kondisi ini juga membuat jaringan kemih lebih rentan terkena iritasi dan penyakit infeksi.
Cara Mencegah Infeksi Saluran Kemih pada Wanita
Untuk mencegah infeksi saluran kemih, terutama bagi wanita yang sering mengalami keluhan berulang, berikut langkah penting yang bisa dilakukan:
1. Jaga kebersihan area genital dan anus
Bersihkan dengan arah yang benar (depan ke belakang) setelah buang air. Ini mencegah bakteri dari anus berpindah ke uretra.
2. Rutin buang air kecil dan kosongkan kandung kemih
Jangan biasakan menahan kencing, karena urin yang tertahan dapat memperparah infeksi. Pastikan mengosongkan kandung kemih sepenuhnya agar tidak ada sisa urine.
3. Perbanyak minum air putih
Air membantu melancarkan pembuangan urin, mengeluarkan bakteri dari tubuh, dan menjaga saluran kemih tetap bersih.
4. Konsultasikan jika muncul gejala
Jika kamu mulai merasakan gejala seperti nyeri saat buang air, urine berubah warna, atau merasa tidak nyaman di area perut bawah, segera lakukan pemeriksaan. Tes urine dan pemeriksaan fisik bisa membantu mendeteksi infeksi pada saluran kemih sejak dini dan menentukan jenis antibiotik yang sesuai.
Kesimpulan
Kandung kemih wanita memang lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih, terutama karena struktur anatomi, perubahan hormonal, dan kebiasaan harian yang kurang disadari. Bila dibiarkan, ISK bisa menyebabkan komplikasi seperti infeksi ginjal, batu kandung kemih, atau iritasi kronis. Untuk itu, penting menjaga kebersihan, membentuk pola buang air kecil yang sehat, dan mengenali gejala kandung kemih sejak awal.
Jika kamu mengalami infeksi saluran kemih atau ingin tahu lebih lanjut tentang pengobatan infeksi saluran kemih, segera periksakan diri ke dokter urologi. Kunjungi Urology Expert untuk konsultasi medis, pemeriksaan menyeluruh, dan terapi terbaik bagi kesehatan saluran kemih wanita.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Gangguan Kandung Kemih Overaktif pada Wanita?
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Referensi
Seid, M., dkk. (2023). Community-acquired Urinary Tract Infection Among Sexually Active Women: Risk Factors, Bacterial Profile and Their Antimicrobial Susceptibility Patterns. Zenodo. https://zenodo.org/records/14552313







