Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy atau ESWL adalah salah satu metode non-invasif yang paling umum digunakan untuk mengobati penyakit batu ginjal. Dengan menggunakan gelombang kejut, ESWL dapat memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil agar dapat keluar secara alami melalui urin.
Meskipun prosedur ini relatif aman, tetap ada risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang potensi komplikasi ESWL serta bagaimana cara menguranginya.

Prosedur ESWL untuk Pengobatan Batu Ginjal
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) adalah prosedur medis yang menggunakan gelombang kejut berenergi tinggi untuk menghancurkan batu ginjal tanpa perlu pembedahan.
Keunggulan Tindakan ESWL:
- Non-invasif – Tidak memerlukan sayatan atau operasi.
- Pemulihan lebih cepat dibandingkan metode bedah seperti PCNL atau URS.
- Efektif untuk batu ginjal berukuran kecil hingga sedang yang masih berada di ginjal atau ureter bagian atas.
Namun, meskipun aman, prosedur ini tetap memiliki risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan oleh pasien sebelum menjalani ESWL.
Risiko dan Efek Samping dari ESWL
1. Nyeri dan Ketidaknyamanan Pasca-ESWL
Banyak pasien mengalami nyeri ringan hingga sedang di area ginjal setelah prosedur. Hal ini terjadi akibat:
- Pergerakan fragmen batu ginjal melalui saluran kemih.
- Reaksi tubuh terhadap gelombang kejut ESWL.
Biasanya, nyeri ini dapat dikelola dengan obat pereda nyeri yang diresepkan oleh dokter.
2. Hematuria (Darah dalam Urin)
Setelah ESWL, urine mungkin tampak merah muda atau merah karena:
- Pecahan batu yang melukai dinding saluran kemih.
- Perdarahan ringan akibat dampak gelombang kejut pada jaringan ginjal.
Hematuria berlangsung lebih dari seminggu atau disertai gejala lain seperti nyeri hebat dan demam.
3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Fragmen batu ginjal yang tidak segera dikeluarkan bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Beberapa gejala ISK diantaranya:
- Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.
- Urin berbau tidak sedap.
- Demam dan menggigil.
Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi.
4. Obstruksi atau Penyumbatan Saluran Kemih
Pecahan batu ginjal yang besar bisa menyumbat ureter, menyebabkan:
- Hidronefrosis (pembengkakan ginjal akibat urine yang tertahan).
- Nyeri pinggang hebat yang mirip dengan kolik ginjal.
Jika batu tidak keluar dengan sendirinya, pasien mungkin membutuhkan prosedur tambahan seperti ureteroskopi (URS) atau pemasangan stent ureter.
5. Cedera pada Ginjal atau Jaringan Sekitar
Karena ESWL menggunakan gelombang kejut berenergi tinggi, terdapat risiko cedera ringan pada ginjal, seperti:
- Memar atau perdarahan ringan di jaringan ginjal.
- Dalam kasus langka, bisa terjadi kerusakan ginjal permanen, terutama pada pasien dengan penyakit ginjal kronis.
6. Tekanan Darah Meningkat Sementara
Beberapa pasien mengalami kenaikan tekanan darah setelah ESWL, meskipun penyebab pastinya belum sepenuhnya dipahami.
Jika tekanan darah tetap tinggi setelah prosedur, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengelolaan yang tepat.
Faktor yang Meningkatkan Risiko ESWL
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko efek samping ESWL meliputi:
- Ukuran dan lokasi batu ginjal – Batu yang lebih besar atau yang berada di ureter lebih sulit dihancurkan sepenuhnya.
- Frekuensi ESWL – Pengulangan prosedur dapat meningkatkan risiko komplikasi.
- Kondisi medis pasien – Pasien dengan gangguan pembekuan darah atau penyakit ginjal kronis lebih rentan mengalami komplikasi.
- Hidrasi yang kurang – Kurangnya asupan cairan setelah ESWL dapat memperlambat pengeluaran fragmen batu ginjal.
Cara Mengurangi Risiko dan Efek Samping ESWL
Agar ESWL berjalan lebih aman dan nyaman, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Minum banyak air setelah prosedur untuk membantu mengeluarkan pecahan batu.
- Gunakan obat pereda nyeri jika mengalami ketidaknyamanan.
- Hindari aktivitas berat selama beberapa hari untuk mengurangi risiko perdarahan.
- Lakukan kontrol ke dokter setelah beberapa minggu untuk memastikan batu ginjal telah hancur sepenuhnya.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika Anda mengalami kondisi berikut setelah ESWL, segera periksakan diri ke dokter:
- Nyeri hebat yang tidak membaik dengan obat pereda nyeri.
- Urin tetap berdarah lebih dari satu minggu setelah prosedur.
- Gejala infeksi seperti demam tinggi, menggigil, atau nyeri saat buang air kecil.
- Batu ginjal tidak keluar dalam 4-6 minggu setelah ESWL.
Kesimpulan
ESWL adalah metode yang aman dan efektif untuk menghancurkan batu ginjal, tetapi tetap memiliki risiko yang perlu diperhatikan. Efek samping seperti nyeri, hematuria, dan risiko infeksi dapat diminimalkan dengan perawatan yang tepat. Konsultasikan dengan dokter spesialis urologi di Urology Expert untuk mendapatkan solusi terbaik bagi kondisi batu ginjal Anda.