
Infeksi Saluran Kemih (ISK) dan batu ginjal saling berkaitan, terutama jika riwayat klinis ISK tidak ditangani tuntas. Infeksi yang melibatkan kandung kemih dan uretra dapat memicu batu ginjal, khususnya jenis struvit akibat infeksi bakteri. Gejala infeksi saluran kemih seperti nyeri saat buang air, sering buang air, dan rasa tidak tuntas perlu diwaspadai. Pengobatan dengan antibiotik sangat penting, terutama jika sering mengalami gejala serupa. Klinik Urology Expert siap membantu dengan teknologi medis terkini dan pendekatan holistik.
Baca Juga: Tanda-Tanda Infeksi Saluran Kemih Akibat Batu Ginjal
Apa Itu Riwayat Infeksi Saluran Kemih?
Penyebab Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau urinary tract infection terjadi saat bakteri, seperti E. coli, masuk ke saluran kemih melalui uretra dari anus atau vagina. Risiko penyakit meningkat akibat menahan kencing, kurang minum, kebersihan buruk, diabetes, kateter, dan imun lemah. Infeksi saluran kemih pada anak-anak juga umum dan perlu perhatian. Riwayat klinis ISK yang berulang tanpa tes dan pengobatan ISK yang tepat dapat menyebabkan penumpukan sel darah putih dan peradangan, memicu batu ginjal. Jika mengalami gejala infeksi saluran kemih seperti nyeri, sensasi terbakar, atau demam, segera lakukan tes dan konsultasikan ke dokter. Pengobatan infeksi saluran kemih biasanya melibatkan antibiotik yang diresepkan dan menjaga pola hidup bersih dan sehat untuk mencegah infection berulang.
Hubungan Antara Riwayat ISK dan Batu Ginjal
Riwayat klinis ISK yang berulang dapat memicu batu ginjal, terutama jenis struvit. Bakteri seperti Proteus mirabilis yang masuk ke saluran kemih (urinary tract) memecah urea menjadi amonia dan menciptakan lingkungan basa yang mendorong pembentukan batu. Infeksi tidak tuntas → kambuh → bakteri menetap → batu terbentuk. Gejala ISK seperti nyeri saat buang air, demam, dan ciri-ciri infeksi saluran kemih kerap muncul, terutama pada wanita dengan kekebalan tubuh lemah atau kebersihan buruk. Tanpa obat antibiotik yang tepat, kondisi memburuk. Sekitar 10–15% batu ginjal berasal dari ISK kronis di saluran kencing.
Siapa Saja yang Berisiko?
Kelompok tertentu lebih berisiko batu ginjal karena riwayat ISK:
1. Wanita
Karena saluran kemihnya lebih pendek, bakteri lebih mudah masuk dan menyebabkan ISK.
2. Penderita ISK berulang
Infeksi yang terus kambuh meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu ginjal, terutama batu struvit.
3. Pasien dengan kateter atau sistem imun rendah
Penggunaan kateter jangka panjang dan daya tahan tubuh yang lemah mempermudah infeksi berkembang menjadi kronis dan memicu pembentukan batu.
Diagnosis dan Perawatan Medis di Klinik Urologi
Untuk diagnosis akurat dan perawatan efektif, pemeriksaan di klinik urologi sangat penting, terutama bagi individu yang pernah mengalami ISK atau memiliki faktor risiko seperti jenis kelamin wanita, cystitis, atau infeksi akibat bakteri penyebab tertentu. Risiko infeksi saluran kemih yang berulang dapat meningkat tanpa penanganan menyeluruh, berpotensi memicu terbentuknya batu ginjal. Di Klinik Urology Expert, pasien mendapatkan layanan lengkap melalui:
- Pemeriksaan penunjang menyeluruh: USG, CT-scan, dan analisis urine digunakan untuk mengidentifikasi jenis infeksi dan mendeteksi batu ginjal secara akurat.
- Pendekatan holistik oleh tim ahli: Dokter urologi berpengalaman menangani pasien dengan mempertimbangkan seluruh faktor risiko dan kondisi individu, bukan sekadar mengobati gejala.
- Teknologi medis terkini: Klinik dilengkapi alat diagnostik dan terapi modern setara fasilitas internasional.
Pendekatan ini membantu mengurangi kekambuhan ISK dan mencegah komplikasi jangka panjang akibat infeksi yang tidak tertangani tuntas.
Kesimpulan
Riwayat ISK yang berulang bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele, karena dapat memicu terbentuknya batu ginjal jika tidak ditangani dengan benar. Infeksi kronis, terutama yang disebabkan oleh bakteri tertentu, berperan dalam pembentukan batu jenis struvit yang berbahaya. Oleh karena itu, deteksi dini, pengobatan yang tuntas, serta pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah komplikasi. Dengan dukungan tim dokter spesialis berpengalaman dan teknologi terkini, Klinik Urology Expert siap menjadi pilihan terpercaya dalam menangani ISK dan batu ginjal secara menyeluruh dan profesional.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Referensi
- Nimbalkar & Pagar (2024). Urolithiasis: Mechanism of stone formation, diagnostic modalities and treatment protocols. Diakses dari https://www.ijcap.in/html-article/23358
- Ripa et al (2022). Association of Kidney Stones and Recurrent UTIs: the Chicken and Egg Situation. A Systematic Review of Literature. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC9492590/
- Brain et al (2021). Risk of UTI in kidney stone formers: a matched-cohort study over a median follow-up of 19 years. Diakses dari https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8405492/
- Tanggo (2021). The incidence rate of urinary tract stones in inpatients at the UKI General Hospital in 2015–2016. Diakses dari https://www.medicalsciencejournal.com/assets/archives/2021/vol7issue12/7-11-15-563.pdf