Hematuria adalah istilah medis untuk kondisi adanya darah pada urine, yang bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius. Dalam banyak kasus, hematuria dapat terlihat jelas ketika urine tampak kemerahan atau kecoklatan, kondisi ini dikenal sebagai hematuria makroskopik. Namun, tidak semua kasus darah dalam urine bisa dilihat dengan mata telanjang, dan banyak pasien mengalami hematuria mikroskopik. Ada kondisi yang disebut infeksi saluran kemih yang dapat menyebabkan hematuria. Hematuria mikroskopik, yaitu ketika jumlah darah dalam urine sangat sedikit sehingga hanya bisa terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium, sering kali tidak disadari oleh pasien. Inilah yang sering disebut sebagai “kencing berdarah tanpa gejala”, yang juga dikenal sebagai hematuria adalah kondisi yang perlu diperhatikan.
Meskipun tampak tidak berbahaya karena tidak menimbulkan keluhan, hematuria mikroskopis bisa menjadi tanda awal dari gangguan serius pada saluran kemih, seperti infeksi, batu ginjal, hingga kanker kandung kemih atau ginjal. Karena sifatnya yang tersembunyi, kesadaran masyarakat terhadap hematuria adalah kondisi yang perlu ditingkatkan. Padahal, deteksi dini hematuria mikroskopik sangat penting untuk mencegah komplikasi hematuria dan menangani penyebabnya, seperti penyakit ginjal kronis, sebelum berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih berat.
Apa Itu Hematuria Mikroskopis?
Hematuria adalah istilah medis untuk kondisi adanya darah pada urine, yang bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius. Dalam banyak kasus, hematuria dapat terlihat jelas ketika urine tampak kemerahan atau kecoklatan, kondisi ini dikenal sebagai hematuria makroskopik. Namun, tidak semua kasus darah dalam urine bisa dilihat dengan mata telanjang, dan banyak pasien mengalami hematuria mikroskopik. Ada kondisi yang disebut infeksi saluran kemih yang dapat menyebabkan hematuria. Hematuria mikroskopik, yaitu ketika jumlah darah dalam urine sangat sedikit sehingga hanya bisa terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium, sering kali tidak disadari oleh pasien. Inilah yang sering disebut sebagai “kencing berdarah tanpa gejala”, yang juga dikenal sebagai hematuria adalah kondisi yang perlu diperhatikan.
Meskipun tampak tidak berbahaya karena tidak menimbulkan keluhan, hematuria mikroskopis bisa menjadi tanda awal dari gangguan serius pada saluran kemih, seperti infeksi, batu ginjal, hingga kanker kandung kemih atau ginjal. Karena sifatnya yang tersembunyi, kesadaran masyarakat terhadap hematuria adalah kondisi yang perlu ditingkatkan. Padahal, deteksi dini hematuria mikroskopik sangat penting untuk mencegah komplikasi hematuria dan menangani penyebabnya, seperti penyakit ginjal kronis, sebelum berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih berat.
Apa Itu Hematuria Mikroskopis?
Hematuria mikroskopis adalah kondisi di mana terdapat sel-sel darah merah dalam urin yang tidak terlihat secara kasat mata, dan hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan mikroskopis atau urinalisis laboratorium. Berbeda dengan hematuria makroskopis, di mana warna urin berubah menjadi merah atau kecoklatan akibat kandungan darah yang cukup banyak. Pada hematuria mikroskopis, urin tampak normal meskipun terdapat darah di dalamnya.
Kondisi ini sering kali ditemukan secara tidak sengaja, misalnya saat seseorang menjalani medical check-up rutin atau pemeriksaan laboratorium untuk keluhan lain. Karena tidak menimbulkan gejala khusus, hematuria mikroskopik sering dianggap remeh atau diabaikan oleh pasien, padahal penting untuk melakukan tes urine. Padahal, keberadaan sel darah merah pada urine, sekecil apapun jumlahnya, bisa menjadi indikator awal adanya gangguan serius pada ginjal atau kandung kemih.
Oleh karena itu, setiap temuan hematuria mikroskopik pada pasien harus ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lanjutan guna menegakkan diagnosis hematuria dan menentukan penyebab pastinya. Deteksi dini dapat membantu mencegah berkembangnya penyakit urologi yang lebih berat dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan pengobatan hematuria pada pasien.
Perbedaan Hematuria Mikroskopis dan Makroskopis
Hematuria Mikroskopis
Hematuria mikroskopik adalah kondisi di mana terdapat darah dalam urine, tetapi jumlahnya sangat kecil sehingga tidak dapat terlihat secara kasat mata. Keberadaan sel darah merah dalam urine hanya bisa terdeteksi melalui pemeriksaan mikroskopis atau tes urine laboratorium.
Hematuria Makroskopis
Hematuria makroskopik adalah kondisi di mana darah pada urine terlihat secara langsung, menyebabkan urine berubah warna menjadi merah muda, merah tua, atau bahkan menyerupai teh/kopi.
Penyebab Hematuria Mikroskopis
Hematuria mikroskopis bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis yang sering kali tidak menunjukkan gejala lain. Berikut ini beberapa penyebab umum yang perlu Anda waspadai, termasuk kondisi yang dapat mempengaruhi tekanan darah dan menyebabkan hematuria.
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Bakteri yang menginfeksi uretra, kandung kemih, atau ginjal dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, sehingga darah masuk ke dalam urin. Umumnya disertai gejala lain seperti anyang-anyangan, nyeri saat buang air kecil, dan demam, yang bisa menjadi tanda adanya komplikasi hematuria.
2. Batu Ginjal atau Batu Saluran Kemih
Gesekan batu saat melewati saluran kemih dapat melukai dinding saluran dan menyebabkan perdarahan ringan. Sering kali disertai nyeri pinggang atau perut bawah yang hebat, yang dapat menunjukkan adanya masalah pada ureter.
3. Penyakit Ginjal (Glomerulonefritis atau lainnya)
Kerusakan pada filter ginjal (glomerulus) menyebabkan sel darah merah bocor ke urin. Bisa terjadi akibat infeksi, penyakit autoimun, atau kondisi kronis seperti hipertensi dan diabetes.
4. Pembesaran Prostat (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH)
Umumnya terjadi pada pria lanjut usia. Pembesaran prostat menekan uretra dan memicu iritasi yang menyebabkan perdarahan ringan.
Cara Mencegah Hematuria Mikroskopis
1. Minum Cukup Air
Membantu membersihkan saluran kemih, termasuk kandung kemih dan prostat, dari racun dan bakteri yang dapat memicu iritasi atau infeksi pada ginjal atau kandung kemih.
2. Terapkan Pola Makan Sehat
Konsumsi makanan rendah garam dan tinggi serat untuk menjaga kesehatan ginjal atau kandung kemih. Perbanyak buah dan sayur yang kaya antioksidan untuk mengurangi peradangan.
3. Lakukan Pemeriksaan Rutin
Terutama bagi yang berisiko tinggi seperti usia lanjut, penderita penyakit ginjal kronis, atau memiliki riwayat gangguan yang dapat meningkatkan risiko hematuria, prostat. Tes urin rutin bisa mendeteksi darah tersembunyi dalam urin sebelum muncul gejala.
4. Jaga Kebersihan Area Genital dan Saluran Kemih
Mencegah infeksi saluran kemih yang bisa menjadi penyebab kencing berdarah.
5. Hindari Faktor Risiko
Batasi konsumsi obat yang bersifat nefrotoksik tanpa pengawasan medis. Hindari merokok dan paparan bahan kimia berbahaya yang bisa memicu risiko hematuria pada kandung kemih dan prostat.
Layanan Hematuria di Urology Expert
Urology Expert menyediakan layanan penanganan hematuria dengan teknologi diagnostik terkini dan ditangani langsung oleh tenaga medis profesional berpengalaman di bidang urologi. Dengan kemudahan akses jadwal konsultasi dan proses pendaftaran yang cepat, Anda dapat segera memeriksakan kondisi saluran kemih meskipun belum muncul gejala yang jelas. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah risiko penyakit yang lebih serius. Kunjungi halaman layanan konsultasi untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan pemeriksaan urin sekarang juga di Urology Expert.
Kesimpulan
Mengenali hematuria mikroskopis sangat penting karena sering kali tidak menimbulkan gejala, namun bisa menjadi tanda awal dari masalah serius pada ginjal, kandung kemih, atau prostat. Penting untuk diingat bahwa “tidak ada gejala” bukan berarti tubuh dalam keadaan sehat. Dengan melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan urin rutin dan berkonsultasi dengan tenaga medis, potensi komplikasi dapat dicegah sejak awal. Dukungan medis yang tepat akan membantu menentukan penyebab dan langkah penanganan terbaik.
Baca juga: Hematuria: Penyebab dan Mengobati Kencing Berdarah
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Referensi
- Singh, R., & Chennamsetty, A. (2022). Gross and Microscopic Hematuria. StatPearls Publishing. Retrieved from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534213/
- Mayo Clinic. (2023). Blood in urine (hematuria): Symptoms and causes. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/blood-in-urine/symptoms-causes/syc-20353432
- Loo, R. K., Lieberman, S. F., Slezak, J. M., Landa, H. M., Mariani, A. J., Nicolaisen, G., & Jacobsen, S. J. (2013). Analysis of 1,930 patients with hematuria to evaluate current diagnostic practice. The Journal of Urology, 189(5), 1724–1729. Retrieved from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27261791/