Penyebab Batu Ginjal pada Pria dan Penyebab Batu Ginjal pada Wanita, Apa Bedanya?
Penyebab batu ginjal perlu dipahami oleh masyarakat. Mengingat bila batu ginjal ini sudah terbentuk bisa saja membesar dan berpindah sehingga menyebabkan masalah pada ginjal maupun infeksi saluran kemih.
Tidak itu saja. bila dibiarkan, lama kelamaan kemungkinan fungsi ginjal akan terkena dampaknya. Tentu bila kondisi gagal ginjal sudah terjadi akibat batu ginjal, akan memerlukan biaya yang bisa dibilang tidaklah sedikit.
Semua orang ingin batu ginjal tidak ada dalam ginjalnya. Mengingat ginjal ini merupakan salah satu organ penting dalam tubuh yang berperan pending dalam penyaringan darah dan menjaga keseimbangan kadar mineral dan garam.
Mengenal Penyakit Batu Ginjal (Nephrolithiasis)
Batu ginjal adalah materi keras yang memang mirip batu yang terbentuk di saluran kemih, khususnya ginjal. Asalnya dari zat-zat sisa metabolisme darah (seperti mineral dan garam) yang sudah disaring ginjal namun mengendap atau mengkristal seiring dengan berjalannya waktu.
Jenis batu ginjal yang keras, meliputi batu kalsium, batu struvite, batu asam urat, batu cystine. Materi keras ini bisa berpindah di saluran urine, misalnya ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Tentu lama kelamaan akan mengakibatkan serangkaian gejala yang membuat tidak nyaman.
Biasanya ukuran batu yang masih kecil, tidak bergejala. Gejala akan mulai muncul saat ukuran batu menjadi besar, dan terperangkap dalam ginjal, sehingga berakibat infeksi. Kadangkala saat batu ini berpindah, bisa menimbulkan meningkatnya rasa nyeri.
Dengan memahami penyakit ini termasuk penyebab dan mungkin cara mencegah batu ginjal, maka dapat melakukan beberapa langkah guna mengurangu risiko terjadinya batu ginjal.
Penyebabnya Apa?
Terdapat serangkaian faktor yang mungkin bisa memperbesar seseorang memiliki batu pada ginjalnya.
Ketika dalam keluarga ada pernah mengalami batu ginjal, maka risiko semakin besar. Selain itu, usia bisa menjadi faktor risiko terjadinya batu ginjal.
Kurangnya asupan air setiap harinya dapat membuat kadar air dalam tubuh tidak cukup untuk melarutkan mineral hingga pada akhirnya dapat mengkristal dan membatu. Itu sebabnya, penting untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuh dengan minum air putih sekitar 8 gelas per harinya.
Makanan tinggi garam dan kalsium juga meningkatkan kadar yang harus disaring oleh ginjal. Begitu pula dengan obesitas atau kelebihan berat badan. Ginjal pada seseorang yang obesitas, harus bekerja lebih keras untuk menyaring darah untuk terpenuhinya kebutuhan metabolisme tubuh yang juga meningkat.
Akibat tingginya konsumsi karbohidrat akan beriringan dengan meningkatnya sekresi kalsium dan oksalat akibat peningkatan insulin setelah makan. Kalau kadarnya sudah berlebihan, maka semakin mudah batu terbentuk di saluran kemih.
Suplemen dan obat-obatan tertentu yang dikonsumsi secara berlebihan juga bisa mempertinggi risiko alami batu ginjal.
Makanan Penyebab Batu Ginjal
Penyakit batu ginjal tidak boleh makan apa, salah satunya adalah makanan yang tinggi oksalat. Karena bila berlebihan, akan berpeluang mengendap dan akhirnya membatu. Itu sebabnya pantang atau kurangi makanan yang berkadar oksalat tinggi, seperti bayam, bit, almond, kacang tanah, kacang mede, ubi jalar.
Makanan tinggi natrium atau garam juga sebaiknya dikurangi. Misalnya makanan olahan, fast food. Tingginya asupan protein hewani juga berkemungkinan dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal suatu saat, misalnya daging olahan. Minuman manis, dan vitamin tertentu dosis tinggi juga perlu diwaspadai.
Apakah Batu Ginjal Bisa Sembuh Tanpa Operasi?
Ukuran dan lokasi batu menjadi salah satu faktor penentu pengobatannya seperti apa. Batu kecil atau sedang yang masih dapat melewati saluran kemih dengan sendirinya yang mungkin dapat dibantu dengan minum banyak air putih. Ini membantu batu ginjal terdorong keluar dari tubuh.
Bila sudah terdiagnosis adanya batu ginjal, perlu lakukan konsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara mengeluarkan batu ginjal tanpa operasi sudah dapat dilakukan di Indonesia. Misalnya metode ESWL, ureteroscopy, Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL).
Sebelum dapat menentukan mana terapi yang tepat, dokter harus melakukan pemeriksaan lengkap dan ditunjang oleh hasil pemeriksaan penunjang lainnya.
Profil Singkat Dr. Andika Afriansyah, SpU
Dr. Andika Afriansyah, SpU, Sub.SpFFN(K), MARS, FICS adalah seorang Subspesialis Urologi Perempuan dan Neurourologi di Urology Expert Medical Center. Dengan pengalaman mendalam dalam pengobatan gangguan berkemih, termasuk prostatitis kronik dan tindakan minimal invasif pada batu ginjal, Dr. Andika juga aktif dalam penelitian dan edukasi kesehatan. Beliau memiliki sertifikasi internasional dan merupakan anggota berbagai organisasi profesi, seperti Ikatan Ahli Urologi Indonesia dan International Continence Society. Melalui akun media sosialnya, Dr. Andika berbagi pengetahuan dan informasi terkait kesehatan urologi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.