
Kemandulan bukan hanya masalah bagi wanita. Faktanya, sekitar 50% kasus infertilitas pada pasangan disebabkan oleh faktor pria. Sayangnya, banyak pria yang tidak menyadari bahwa mereka memiliki masalah kesuburan hingga semuanya terlambat. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab infertilitas pada pria serta langkah yang tepat untuk mendeteksinya sejak dini dan mengatasinya.
Baca Juga: Mengenal Penyebab dan Gejala Gangguan Kesuburan pada Pria yang Perlu Anda Ketahui
Apa Itu Infertilitas pada Pria?
Infertilitas pria atau gangguan kesuburan pada pria didefinisikan sebagai ketidakmampuan menyebabkan kehamilan meskipun melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa kondom atau alat kontrasepsi selama lebih dari satu tahun. Hal ini dapat terjadi jika kualitas sperma yang buruk, atau adanya gangguan fisik pada sistem reproduksi pria. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2024), sekitar satu dari enam pasangan pada usia reproduktif mengalami ketidaksuburan, dan dalam kasus ini, laki-laki menjadi faktor utama penyebab ketidaksuburan sehingga tidak dapat membuahi sel telur.
Penyebab Umum Infertilitas Pria
Infertilitas pria bisa dipicu oleh berbagai faktor biologis dan medis. Beberapa penyebab umum meliputi:
1. Produksi Sperma Rendah atau Tidak Ada
Jika testis tidak menghasilkan cukup sperma atau tidak menghasilkan sperma sama sekali (azoospermia), peluang pembuahan sel telur berkurang secara signifikan. Azoospermia dapat disebabkan oleh kelainan hormonal, kelainan genetik, atau penyumbatan vas deferens (Mayo Clinic, 2023).
2. Sperma Tidak Normal
Sperma yang bentuknya tidak normal (morfologi) atau pergerakan sperma yang kurang, tidak akan dapat mencapai sel telur sehingga pembuahan tidak akan berlangsung dengan baik. Faktor-faktor seperti varises, infeksi, dan paparan bahan kimia dapat mempengaruhi kualitas sperma. (Mayo Clinic, 2023).
3. Gangguan Hormon
Ketidakseimbangan kadar hormon seperti rendahnya testosteron dan gangguan kelenjar hipotalamus/hipofisis dapat secara signifikan meningkatkan risiko infertilitas. (NCBI Bookshelf, 2023).
4. Sumbatan Saluran Sperma
Bila terjadi penyumbatan pada vas deferens atau bagian atas testis, sperma mungkin tidak dapat dikeluarkan saat ejakulasi. Obstruksi ini bisa disebabkan oleh infeksi, cedera, atau kelainan bawaan.
Penyebab Tersembunyi yang Jarang Dibahas
Tak sedikit pria mengalami infertilitas karena penyebab yang sering luput dari perhatian:
1. Varikokel
Varikokel adalah penyakit di mana pembuluh darah vena di skrotum melebar, menyebabkan suhu di testis meningkat sehingga mengganggu produksi dan kualitas sperma. Gejala ini terjadi ketika darah tidak mengalir dengan baik, menyebabkan pembuluh darah vena menumpuk dan melebar. Hal ini tidak selalu menyebabkan kemandulan. Diperkirakan 10% hingga 20% pria yang didiagnosis mengalami kesulitan untuk memiliki anak. Di antara pria dengan masalah ini, sekitar 40% memiliki varikokel.
2. Infeksi Kronis
Infeksi pada saluran reproduksi seperti epididimitis atau prostatitis dapat menyebabkan infertilitas pria. Infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore juga dapat menyebabkan infertilitas jika tidak diobati .
3. Ejakulasi Retrograd
Kondisi di mana sperma masuk ke kandung kemih saat ejakulasi, bukan keluar melalui penis. Hal ini bisa disebabkan oleh diabetes, cedera saraf, atau penggunaan obat tertentu. Ejakulasi retrograd dapat menyebabkan infertilitas karena sperma tidak mencapai sel telur .
4. Paparan Bahan Kimia dan Logam Berat
Paparan jangka panjang terhadap pestisida, pelarut industri, dan logam berat (seperti timbal atau kadmium) menjadi salah satu enyebab infertilitas karena telah terbukti menurunkan jumlah dan motilitas sperma. Zat-zat ini dapat merusak DNA sperma dan mengganggu produksi hormon reproduksi.
5. Gaya Hidup
Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, stres kronis, obesitas, kebiasaan merokok, penggunaan obat-obatan terlarang, dan paparan suhu tinggi (misalnya dari sauna atau laptop di pangkuan) juga berdampak negatif terhadap fungsi seksual. Kebiasaan ini dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma .
Gejala Infertilitas Pria
Gangguan kesuburan atau infertilitas pria sering kali tidak menunjukkan gejala jelas. Namun, beberapa tanda dan gejala berikut patut diwaspadai:
- Masalah seksual, seperti kesulitan ejakulasi, volume ejakulasi rendah, penurunan hasrat seksual, kesulitan mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi)
- Nyeri, pembengkakan, atau benjolan di testis
- Infeksi pernapasan berulang
- Kesulitan mencium
- Pertumbuhan payudara abnormal (payudara feminin)
- Kehilangan rambut wajah dan tubuh, atau tanda-tanda kelainan kromosom dan hormon
- Jumlah sperma lebih rendah dari normal (kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani, atau kurang dari 39 juta sperma per ejakulasi)
Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi atau andrologi.
Bagaimana Cara Mengetahui Kesuburan Pria?
Deteksi dini adalah kunci subur pada pria. Pemeriksaan kesuburan pria meliputi:
1. Analisis Sperma (Spermogram)
Tes laboratorium untuk mengukur jumlah, bentuk, dan motilitas sperma. Ini adalah langkah awal paling penting dalam evaluasi kesuburan pria.
2. Tes Hormon
Mengukur kadar testosteron, FSH, dan LH. Ketidakseimbangan hormon ini dapat mempengaruhi kesuburan .
3. Pemeriksaan Fisik oleh Dokter Urologi
Untuk mendeteksi adanya varikokel, benjolan, atau kelainan pada organ reproduksi pria. Pemeriksaan ini penting untuk mengidentifikasi penyebab fisik infertilitas .
4. USG Skrotum
Digunakan untuk melihat struktur testis dan adanya varikokel atau obstruksi. USG dapat membantu dalam diagnosis kondisi yang mempengaruhi kesuburan .
5. Tes Genetik
Dilakukan jika diduga infertilitas disebabkan oleh kelainan kromosom seperti sindrom Klinefelter. Tes ini penting untuk mengetahui penyebab genetik infertilitas .
Apa yang Bisa Dilakukan Jika Terdiagnosis Infertilitas?
Kabar baiknya, banyak pria yang berhasil memiliki anak setelah diagnosis dan perawatan yang tepat. Pilihan pengobatan infertilitas meliputi:
- Operasi Varikokel: Meningkatkan kuantitas dan kualitas sperma pada sebagian besar pasien .
- Terapi Hormon: Untuk mengatasi defisiensi hormon yang memengaruhi produksi sperma.
- Antibiotik: Jika infertilitas disebabkan oleh infeksi.
- Perubahan Gaya Hidup: Berhenti merokok, kurangi alkohol, dan turunkan berat badan jika obesitas.
- Teknologi Reproduksi Berbantu (ART): Termasuk inseminasi intrauterin (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF).
Kesimpulan: Infertilitas Pria Bisa Dicegah dan Diatasi
Kemandulan bukanlah akhir dunia. Pria harus menyadari pentingnya peran mereka dalam proses pembuahan dan jangan malu untuk menjalani pemeriksaan guna mengatasi infertilitas. Lakukan pencegahan sejak dini untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan. Segera konsultasikan kondisi kesuburan Anda ke Urology Expert untuk mendapatkan solusi terbaik dan penanganan yang tepat.
Frequently Asked Question
Referensi
- Cleveland Clinic. Retrograde Ejaculation: Causes, Symptoms & Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21870-retrograde-ejaculation
- Mayo Clinic. Varicocele – Symptoms and Causes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/varicocele/symptoms-causes/syc-20378771
- Mayo Clinic. Male Infertility – Symptoms and Causes. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/male-infertility/symptoms-causes/syc-20374773
- NCBI Bookshelf. Environmental Toxins and Infertility. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK576379/
- NCBI Bookshelf. Semen Analysis. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK564369/World Health Organization (2023). Infertility. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infertility



