Gejala Batu Saluran Kemih, Tidak Hanya Menimbulkan Nyeri
Gejala batu saluran kemih salah satunya adalah nyeri pada pinggang. Tetapi kadang kebanyakan orang yang mengalaminya tidak mentadari kalau nyeri ini kemungkinan bisa mengarah adanya batu di saluran kemihnya.
Beberapa faktor yang dianggap sebagai penyebab munculnya batu ini antara lain kurang asupan air putih, tingginya asupan garam dan oksalat (misalnya kacang-kacangan), atau kondisi medis tertentu yang dapat mengganggu proses penyerapan kalsium.
Batu di saluran kemih (dalam medisnya adalah urolithiasis) akibat adanya ‘benda’ keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih. Pembentukan batu akibat urine menjadi jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu tadi.
Ada dua faktor yang dapat memengaruhi kondisi ini. Pertama adalah faktor intrinsik, misalnya usia, jenis kelamin, genetik/keturunan, dan riwayat keluarga. Kedua, faktor ekstrinsik yang mencakup iklim, geografi, berapa banyak air yang diminum, jenis makanan yang dikonsumsi, pekerjaan, kebiasaan menahan rasa ingin berkemih.
Kalau batu saluran kemih atau yang dikenal dengan urolithiasis ini dibiarkan, kemungkinan bisa menimbulkan komplikasi yang dapat mengganggu kerja atau fungsi ginjal.
Gejala Batu Saluran Kemih
Munculnya rasa anyang-anyangan, adanya darah di urin (hematuria) dan demam menjadi beberapa gejala penyakit batu di saluran kemih.
Mengutip dari laman Kemeterian Kesehatan, berdasarkan penyebab terbentuknya batu diklasifikasikan menjadi infeksi, noninfeksi, kelainan bawaan, dan obat-obatan. Batu saluran kemih merupakan batu yang menyangkut pada saluran urin. Bisa tersangkut pada ginjal, ureter, atau uretra. Kesemuanya ini termasuk dalam sistem urologi.
Kalau batu ini masih berukuran kecil kadang tidak menimbulkan gejala batu saluran kemih. Tetapi kalau semakin lama ukuran membesar, dan berpindah ke tempat yang lebih kecil atau sempit, aliran urine bisa terhambat sehingga muncullah nyeri.
Kondisi medis ini berada di peringkat ketiga terbanyak dalam bidang urologi setelah infeksi saluran kemih dan membesarnya kelejar prostat (dikenal dengan nama benign prostatic hyperplasia/BPH).
Saat batu mengiritasi saluran kemih, biasanya akan menimbulkan gejala yang berupa:
- Nyeri kadang menjalar ke perut sampai lipat paha
- Saat berkemih terasa nyeri
- Buang air kecil menjadi lebih sering
- Aliran urine tidak lancar
- Urine berwarna kemerahan akibat ada darah atau keruh
- Kadang muncul demam, mual/muntah
Bagaimana Mengatasinya?
Sebelum dokter menentukan cara mengeluarkan batu ginjal di saluran kemih, biasanya akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan urine, dan radiologis (USG, Rontgen, CT scan) untuk membantu memastikan nyeri yang terjadi apakah benar disebabkan oleh adanya batu di saluran kemih.
Di bidang urologi, ada beberapa pilihan terkini sebagai cara mengeluarkan batu ginjal di saluran kemih. Pilihan tersebut antara lain ureteroscopy (URS), ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), atau PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy). Pilihan ini akan ditentukan dokter spesialis urologi setelah mengevaluasi hasil pemeriksaan radiologis dan besar kecilnya ukuran batu serta lokasi batu ada dimana.
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), tindakan untuk memecah batu dari luar dengan menggunakan gelombang kejut, menjadi lebih kecil-kecil yang diharapkan bisa mengalir keluar saat berkemih. Biasanya dilakukan pada batu yang berukuran kecil (5mm – 30 mm) dan tanpa rawat inap.
Untuk tindakan URS (Ureterorenoscopy), dokter menggunakan alat ureteroskop sejenis endoskopi yang dimasukkan melalui saluran kemih dan kemudian saat sudah mencapai lokasi batu, betu dipecah menjadi lebih kecil agar dapat keluar saat buang air kecil.
PCNL (Percutaneous Nephrolithotomy), adalah tindakan minimal invasif dengan sayatan kecil. Tindakan penghancur batu yang menggunakan alat nefroskop ini memiliki keuntungan yakni dapat mengatasi batu yang ukurannya besar.
Profil Singkat Dr. Andika Afriansyah, SpU
Dr. Andika Afriansyah, SpU, Sub.SpFFN(K), MARS, FICS adalah seorang Subspesialis Urologi Perempuan dan Neurourologi di Urology Expert Medical Center. Dengan pengalaman mendalam dalam pengobatan gangguan berkemih, termasuk prostatitis kronik dan tindakan minimal invasif pada batu ginjal, Dr. Andika juga aktif dalam penelitian dan edukasi kesehatan. Beliau memiliki sertifikasi internasional dan merupakan anggota berbagai organisasi profesi, seperti Ikatan Ahli Urologi Indonesia dan International Continence Society. Melalui akun media sosialnya, Dr. Andika berbagi pengetahuan dan informasi terkait kesehatan urologi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.