Apakah batu ginjal bisa dihancurkan tanpa operasi besar, kini sangat mungkin dilakukan dengan berkembangnya teknologi di segala bidang, termasuk di bidang urologi. Teknologi di urologi ini juga memungkinkan sebagai cara cepat menghilangkan batu kandung kemih atau sebagai cara mengeluarkan batu ginjal di saluran kemih.

Batu layaknya endapan keras tersusun dari mineral dan garam dalam organ yang berperan penting sebagai penyaring, yakni ginjal. Kondisi medis ini banyak memiliki istilah. Ada nephrolithiasis (nefrolitiasis), ada juga urolitiasis atau renal calculi.

Prevalensi batu ginjal di antara populasi umum diperkirakan mencapai 5-10%, dan sebagian besar individu yang mengalami kondisi ini menghadapi risiko kekambuhan. Kejadian batu ginjal paling sering terjadi pada kelompok usia 20-49 tahun, meskipun insiden pada anak-anak dan dewasa muda relatif jarang. Meskipun perbedaan antara pria dan wanita semakin mengecil dalam beberapa tahun terakhir, laki-laki masih cenderung memiliki tingkat kejadian yang lebih tinggi daripada wanita.

Apa Itu Batu Kandung Kemih dan Apakah Batu Ginjal Bisa Dihancurkan?

Batu ginjal, atau nefrolitiasis dalam konteks medis, merujuk pada keberadaan batu yang terbentuk di dalam ginjal. Proses bagaimana terbentuknya batu ginjal, akibat kristalisasi berbagai mineral atau garam dalam urine.

Fenomena ini tidak hanya terbatas pada ginjal. Namun juga melibatkan seluruh sistem saluran kemih, yang melibatkan kandung kemih, ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dan kandung kemih), dan uretra (saluran yang mengalirkan urin dari kandung kemih).

Meskipun batu ginjal kadang-kadang dapat keluar dari tubuh secara alami selama buang air kecil, namun terkadang batu tersebut dapat terjebak di saluran kemih. Nah akibat batu ginjal yang dibiarkan dapat menyebabkan obstruksi aliran urin dan mengakibatkan rasa nyeri.

Batu Ginjal Terbuat Dari Apa?

Berbagai faktor dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal, termasuk ketidakseimbangan dalam komposisi urin yang dapat dipicu oleh faktor-faktor seperti dehidrasi, asupan karbonat yang rendah, dan faktor genetik.

Beberapa faktor risiko melibatkan karakteristik intrinsik individu, seperti usia (20-50 tahun), jenis kelamin (laki-laki memiliki risiko lebih tinggi), riwayat keluarga batu ginjal, serta kelainan bentuk ginjal atau saluran kemih lainnya.

Selain itu, faktor risiko ekstrinsik yang terkait dengan lingkungan juga dapat berkontribusi pada pembentukan batu ginjal. Tempat tinggal atau tempat kerja yang panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi dan membuat urin menjadi lebih pekat.

Asupan cairan yang rendah, makanan tinggi oksalat, asam urat, dan garam, serta gaya hidup yang kurang aktif juga dapat memainkan peran dalam meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal.

Jenis batu ginjal bervariasi tergantung pada komposisi mineral tertentu dalam urin. Kalsium oksalat adalah jenis batu ginjal yang paling umum, diikuti oleh kalsium fosfat, batu asam urat, struvit (seringkali terkait dengan infeksi saluran kemih), batu sistin (akibat penyakit genetik), dan jenis lainnya.

Ada Batu di Ginjal Gejalanya Apa?

Gejala yang bisa muncul cukup bervariasi tergantung pada ukuran, bentuk, dan lokasi batu. Beberapa gejala yang mungkin muncul termasuk nyeri hebat di daerah pinggang yang tidak merespons terhadap perubahan posisi, nyeri tumpul di daerah pinggang, nyeri saat buang air kecil, mual, muntah, dan ada darah dalam urin.

Proses diagnosis batu ginjal melibatkan evaluasi riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti ultrasonografi, foto rontgen area abdomen (BNO-IVP), atau CT-Scan. Pemeriksaan darah dan urin rutin juga dapat membantu dalam menilai kondisi pasien secara menyeluruh.

Ciri Ciri Batu Ginjal Keluar

Terkadang, kalau batu yang ukurannya cukup kecil untuk melalui saluran kemih, maka bisa keluar dari tubuh malahan bisa tanpa disertai rasa sakit.

Namun, kadang batu yang masih ada dalam saluran kemih, bisa membuat rasa nyeri saat urine dikeluarkan. Ingat loh. Batu ini bisa bergerak ke area saluran kemih lainnya yang bisa mengakibatkan sumbatan atau gangguan fungsi ginjal.

Apakah Batu Ginjal Bisa Dihancurkan?

Tatalaksana batu ginjal bergantung pada kondisi spesifik pasien. Pada situasi darurat, seperti nyeri hebat, pengobatan anti-nyeri dan, jika diperlukan, pemberian antibiotik dapat diberikan.

Untuk kasus yang lebih kompleks, seperti adanya pembengkakan pada ginjal, dokter mungkin merekomendasikan pemasangan selang nefrostomi untuk memfasilitasi pengeluaran urin.

Penting untuk mencatat bahwa pengelolaan batu ginjal juga melibatkan perubahan gaya hidup, termasuk peningkatan asupan cairan, penyesuaian diet, dan olahraga rutin.

Pemantauan secara teratur dengan pemeriksaan darah dan urin dapat membantu dalam deteksi dini dan pencegahan kekambuhan batu ginjal. Dalam kasus-kasus tertentu, tindakan pencegahan farmakologis atau prosedur bedah mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko kejadian batu ginjal berulang. Cara mengeluarkan batu ginjal di saluran kemih kini tak perlu lagi operasi besar.

Apakah Batu Ginjal Bisa Dihancurkan?

Jika batu ginjal berukuran lebih besar dan tidak bisa keluar dengan sendirinya, maka ada beberapa cara lain yang mungkin akan disarankan oleh dokter untuk mengatasinya, antara lain:

-Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL), adalah prosedur yang sering dilakukan dengan menggunakan gelombang kejut yang dapat memecah batu menjadi potongan-potongan kecil. Dipotong menjadi kecil agar mempermudah keluar Bersama urine. Prosedur dilakukan tak lama dan bisa langsung pulang.  ESWL dilakukan tanpa bedah.

-Ureteroscopy, menggunakan teropong tipis dan fleksibel untuk mencari dan mengeluarkan batu melalui kandung kemih dan ureter ke dalam ginjal. Bila ukuran besar, dokter akan menggunakan laser agar dapat mengecilkan ukuran batu.

-Percutaneous Nephrolithotomy, yang mungkin perlu rawat inap seusai tindakan ini.

Batu Ginjal Berobat ke Dokter Spesialis Apa?

Pilihan cara mengatasi batu saluran kemih atau batu ginjal bergantung pada kondisi masing-masing individu. Itu sebabnya, bila ada keluhan yang terkait kemungkinan adanya batu di saluran kemih, konsultasikan masalah ini dengan dokter spesialis urologi.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *