Mengapa Kita Perlu Mewaspadai ISK pada Lansia?
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu infeksi yang paling sering diderita oleh lansia. Meskipun umum, gejalanya sering kali berbeda dari gejala pada orang yang lebih muda, sehingga sering salah diartikan atau bahkan tidak dikenali. Kebingungan mendadak, lemas, atau perubahan perilaku dapat menjadi tanda-tanda ISK pada lansia, bukan sekadar proses penuaan atau kondisi saraf. Lansia yang mengalami infeksi bakteri pada kandung kemih atau uretra berisiko mengalami komplikasi serius jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, pemahaman tentang ISK sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan menghindari salah diagnosis.
Mengapa Lansia Rentan Mengalami Infeksi Saluran Kemih?
Seiring bertambahnya usia, sistem kekebalan tubuh lansia mengalami penurunan. Hal ini membuat mereka lebih mudah terkena infeksi, termasuk infeksi saluran kemih. Lansia wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi saluran kemih dibandingkan pria karena perbedaan anatomi tubuh wanita, yaitu memiliki saluran uretra lebih pendek. Selain itu, faktor risiko seperti diabetes, penggunaan kateter, dan kesulitan buang air kecil karena pembesaran prostat atau gangguan saraf turut meningkatkan risiko ISK. Kebiasaan berkemih yang patut diwaspadai pada lansia seperti menahan kencing, mengompol, atau berkurangnya frekuensi kencing juga dapat menyebabkan infeksi saluran berkemih.
Gejala Infeksi Saluran Kemih yang Tidak Biasa pada Lansia
Berbeda dengan gejala ISK pada usia muda, lansia sering kali tidak menunjukkan keluhan nyeri saat berkemih atau rasa panas saat buang air kecil. Gejala ISK pada lansia bisa berupa kebingungan, delusi ringan, penurunan nafsu makan, atau lemas tanpa sebab jelas. Gejala tambahan yang tampak ringan ini dapat menyesatkan diagnosis awal. Bahkan, infeksi bakteri yang menginfeksi area saluran kemih dapat masuk ke sistem saraf dan memicu gangguan kognitif sementara. Mengenali gejala infeksi saluran kemih yang tidak biasa pada lansia sangat penting agar tidak terjadi keterlambatan penanganan medis.
Baca juga: Sering Anyang-Anyangan, Gejala Penyakit Apa?
Risiko Salah Diagnosa: ISK atau Masalah Neurologis?
ISK pada lansia bisa tampak menyerupai kondisi neurologis seperti demensia atau Alzheimer. Karena itu, perubahan kebiasaan berkemih yang patut diwaspadai sering dianggap sebagai bagian dari proses penuaan atau gangguan saraf. Gejala penyakit seperti linglung atau perubahan suasana hati mendadak dapat membuat ISK sulit dibedakan dari gangguan lain. Dalam kasus tertentu, infeksi masuk ke sistem saraf dan memperparah gangguan yang sudah ada. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan urine dan kunjungan dokter agar diagnosis ISK tidak tertukar dengan masalah neurologis.
Cara Mendeteksi dan Mengobati ISK pada Lansia
Deteksi dini sangat penting untuk menghindari komplikasi serius seperti infeksi ginjal, gagal ginjal, atau batu kandung kemih. Pemeriksaan urine menjadi langkah awal, disusul dengan kultur urine dan tes darah bila diperlukan. Jika lansia didiagnosis menderita ISK, pengobatan infeksi saluran kemih dilakukan dengan antibiotik yang sesuai. Penggunaan antibiotik harus disesuaikan dengan kondisi fisik dan fungsi ginjal pasien lansia. Selain itu, menjaga kebersihan area genital, memastikan frekuensi buang air teratur, dan meningkatkan asupan cairan merupakan bagian dari perawatan dan pencegahan ISK. Terapi yang tepat dan cepat bisa meredakan gejala serta mencegah infeksi menyebar ke ginjal dan saluran kemih.
Jangan Abaikan Perubahan Perilaku pada Lansia, Bisa Jadi ISK
Infeksi saluran kemih pada lansia sering kali tidak disertai gejala khas seperti nyeri saat kencing. Sebaliknya, lansia mengalami gejala yang samar seperti linglung atau kelelahan. Perubahan ini bisa menjadi pertanda bahwa lansia sedang terkena ISK. Oleh karena itu, penting bagi keluarga dan caregiver untuk mewaspadai tanda-tanda ISK dan segera mencari bantuan medis jika terjadi perubahan perilaku yang tidak biasa. Pemeriksaan urine secara berkala dan menjaga kebersihan adalah langkah penting untuk mencegah ISK. Urology Expert siap membantu dalam pemeriksaan dan pengobatan ISK pada lansia dengan layanan profesional dan teknologi medis terkini.
FAQ Seputar ISK pada Lansia
Referensi
- Kementerian Kesehatan RI. (2022). Infeksi Saluran Kemih Bisa Sebabkan Komplikasi Serius. Diakses dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220719/5739644/infeksi-saluran-kemih-bisa-sebabkan-komplikasi-serius
- Ikatan Dokter Indonesia. (2021). Infeksi Saluran Kemih (ISK): Kenali Gejala dan Penanganannya. Diakses dari https://www.idionline.org/artikel/isk-kenali-gejala-dan-penanganannya
- Mayo Clinic. (2023). Urinary Tract Infection (UTI) in Older Adults. Diakses dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-infection/in-depth/uti-in-older-adults/art-20376546
- WebMD. (2022). UTIs in the Elderly. Diakses dari https://www.webmd.com/urinary-incontinence-oab/uti-elderly