Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy adalah metode non-invasif yang digunakan untuk mengobati penyakit batu ginjal atau batu saluran kemih di ureter bagian atas. Metode ini memanfaatkan gelombang kejut untuk memecah batu menjadi pecahan batu kecil yang dapat dikeluarkan melalui urin, tergantung pada ukuran batu yang ada. Agar terapi ESWL berjalan optimal, persiapan yang tepat sangat penting sebelum Anda menjalani ESWL. Jika Anda mengalami gejala penyakit batu ginjal, segera konsultasikan dengan spesialis di Urology Expert untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan persiapan yang maksimal demi hasil yang terbaik.
Mengenal Metode ESWL sebagai Pengobatan Batu Ginjal

ESWL pertama kali diperkenalkan pada 1980-an dan menjadi terobosan dalam penanganan batu ginjal. Dibanding operasi terbuka, ESWL tidak memerlukan sayatan, sehingga pasien bisa pulih lebih cepat. Prosedur ini direkomendasikan untuk pasien yang memiliki batu dengan gejala nyeri hebat, penyumbatan saluran kemih, atau ketika pengobatan medis lain gagal.
Cara Kerja Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
Prosedur metode ini bekerja dengan cara mengirimkan gelombang kejut melalui tubuh pasien, yang langsung mengenai batu ginjal. Gelombang kejut ini akan menghancurkan batu ginjal menjadi fragmen-fragmen kecil yang dapat dikeluarkan melalui urine. Ini adalah metode non-invasif, yang berarti tidak ada sayatan yang dilakukan, membuat ESWL menjadi pilihan yang baik untuk pasien dengan batu ginjal yang tidak terlalu besar atau komplikasi lainnya.
Kapan Tindakan ESWL Diperlukan?
Tindakan ESWL diperlukan ketika batu ginjal berukuran besar atau sulit dikeluarkan secara alami melalui saluran kemih. Prosedur ini juga disarankan jika batu ginjal menyebabkan gejala berat seperti nyeri pinggang, gangguan buang air kecil, atau risiko infeksi saluran kemih. Jika batu ginjal berpotensi menyebabkan kerusakan pada fungsi ginjal atau infeksi, ESWL bisa menjadi pilihan untuk menghancurkan batu menjadi fragmen kecil, mempermudah proses pengeluarannya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Persiapan Sebelum Tindakan ESWL
Persiapan sebelum prosedur ESWL sangat penting untuk memastikan prosedur berjalan lancar. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh pasien:
1. Ikuti Panduan Anestesi
- Patuhi instruksi puasa dan konsumsi obat dari dokter. Pelanggaran bisa menyebabkan pembatalan operasi.
- Jika menggunakan obat pengencer darah (seperti Aspirin atau Coumadin), hentikan 7-10 hari sebelum ESWL setelah konsultasi dengan dokter.
2. Kebersihan Diri
Gunakan sabun antiseptik yang diberikan rumah sakit untuk mandi pra-operasi guna mengurangi risiko infeksi.
3. Pakaian dan Transportasi
- Kenakan pakaian longgar agar nyaman selama dan setelah prosedur.
- Pastikan ada pendamping yang mengantar pulang, karena efek anestesi bisa mengganggu koordinasi.
4. Pemeriksaan Kesehatan
- Pastikan urine bebas infeksi. Jika ada gejala infeksi saluran kemih (nyeri saat buang air, demam), segera laporkan ke dokter.
- Lakukan USG atau sinar-X untuk menentukan lokasi batu dan kesiapan fisik.
Selama Prosedur ESWL
Selama prosedur , pasien akan diberikan anestesi, baik sedasi atau anestesi umum, untuk memastikan kenyamanan dan menghindari rasa sakit. Dokter kemudian menggunakan mesin lithotripter untuk mengarahkan gelombang kejut ke lokasi batu ginjal, dengan durasi prosedur sekitar 30-60 menit. Sinar-X atau USG digunakan sepanjang proses untuk memantau dan memastikan bahwa batu ginjal hancur menjadi fragmen kecil, memudahkan pengeluarannya.
Setelah ESWL
Setelah prosedur, pasien mungkin mengalami beberapa efek samping ringan, seperti pendarahan kecil dalam urine atau rasa sakit ringan di area ginjal. Proses pemulihan umumnya cepat, tetapi sangat penting untuk mengikuti instruksi perawatan pasca-prosedur yang diberikan oleh dokter. Untuk mempercepat pemulihan, pasien disarankan untuk:
- Diet: Konsumsi air putih banyak untuk membantu mengeluarkan batu melalui urine. Hindari aktivitas berat selama 24 jam.
- Pengobatan: Minum obat pereda nyeri sesuai resep dan hindari NSAID (seperti Ibuprofen) selama 72 jam untuk mencegah perdarahan.
- Pantau Gejala: Segera hubungi dokter jika ada demam, nyeri hebat, atau urine berdarah terus-menerus.
Kesimpulan
Persiapan yang tepat sebelum prosedur ESWL adalah kunci keberhasilan pengobatan batu saluran kemih. Pastikan untuk mengikuti panduan dokter, menghindari obat tertentu, dan memantau kondisi kesehatan sebelum tindakan. Dengan ESWL, batu ginjal dapat dihancurkan tanpa operasi, sehingga pasien bisa langsung pulang dan kembali beraktivitas dalam 24 jam. Konsultasikan dengan dokter spesialis urologi di Urology Expert untuk informasi lebih lanjut dan mendapatkan perawatan terbaik, termasuk persiapan yang optimal sebelum menjalani ESWL demi hasil yang maksimal.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
Referensi
Berikut adalah beberapa artikel ilmiah dan jurnal yang membahas metode ini:
- Shock Wave Lithotripsy Monotherapy of Infection Stones – Penelitian ini membahas efektivitas monoterapi shock wave lithotripsy (ESWL) dalam menangani batu infeksi pada saluran kemih. Studi ini menyoroti bagaimana ESWL dapat digunakan sebagai metode utama tanpa prosedur tambahan, serta mengevaluasi keberhasilannya dalam menghancurkan batu dan mengurangi risiko infeksi saluran kemih akibat batu ginjal. [1]
- ESWL Pre- and Post-Operative Instructions – Dokumen ini memberikan panduan sebelum dan sesudah prosedur ESWL untuk pasien yang menjalani terapi penghancuran batu ginjal. Instruksi mencakup persiapan sebelum prosedur, pemulihan setelah tindakan, serta tanda-tanda komplikasi yang perlu diwaspadai. Sumber ini bertujuan untuk memastikan pasien mendapatkan hasil optimal dari prosedur ESWL. [2]
- Extracorporeal Shockwave Lithotripsy Preoperative Instructions – Panduan ini memberikan informasi lengkap tentang persiapan sebelum menjalani ESWL, termasuk pembatasan makanan dan minuman, obat-obatan yang harus dihentikan sementara, serta prosedur yang akan dijalani pasien. Artikel ini juga menjelaskan langkah-langkah untuk memastikan keamanan dan efektivitas pengobatan batu ginjal dengan ESWL. [3]
- ESWL to Treat Kidney Stone Disease – Panduan ini menjelaskan bagaimana ESWL digunakan untuk mengatasi batu ginjal dengan pendekatan non-invasif. Artikel ini mencakup mekanisme kerja ESWL, efektivitasnya dalam menghancurkan batu ginjal, serta manfaat dan risiko yang perlu dipertimbangkan oleh pasien sebelum menjalani prosedur ini. [4]
Sumber-sumber ini membahas efektivitas dan prosedur Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) dalam menangani batu ginjal, khususnya yang berhubungan dengan infeksi saluran kemih. Artikel-artikel ini menyoroti pentingnya persiapan sebelum menjalani ESWL dan langkah-langkah pemulihan pascaprosedur. Dengan mengikuti panduan medis yang tepat, pasien dapat meningkatkan keberhasilan terapi ESWL.
Referensi:
[1] https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/1984100/
[2] https://www.alaskaurology.com/wp-content/uploads/Website-ESWL-Post-Op.pdf
[3] https://www.urologygroupvirginia.com/patient-resources/patient-instructions/preoperative-instructions/eswl-lithotripsy
[4] https://www.bidmc.org/centers-and-departments/urology/urologic-procedures-traditional-and-minimally-invasive/kidney-urologic-procedures/extracorporeal-shock-wave-lithotripsy
Profil Singkat :
Dr. Adianti Khadijah, SpU adalah seorang spesialis urologi yang memiliki keahlian mendalam dalam berbagai bidang urologi, terutama dalam endoskopi urologi dan perawatan kesehatan urologi untuk perempuan. Dengan pengalaman yang sangat luas dalam melakukan tindakan minimal invasif, beliau telah menangani berbagai kasus batu ginjal serta gangguan saluran kemih yang kompleks. Setelah menyelesaikan pendidikan spesialis di Universitas Indonesia pada tahun 2013, Dr. Adianti melanjutkan pelatihan internasional melalui Endourology Fellowship di Cottolengo Hospital, Turin, Italy, di mana ia mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tambahan yang sangat berharga. Sebagai anggota aktif dalam Ikatan Ahli Urologi Indonesia serta beberapa organisasi internasional lainnya, Dr. Adianti berkomitmen untuk terus meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan urologi, dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas hidup pasiennya.