Mengalami frekuensi kencing yang tinggi seringkali dianggap sepele. Padahal, buang air kecil terjadi secara terus-menerus dalam waktu yang singkat dapat menyebabkan aktivitas tidak nyaman, apalagi ketika kerja, rapat, atau sedang di perjalanan.
Pada awalnya, mungkin kamu akan mengira bahwa penyebabnya adalah terlalu banyak minum air putih. Namun, buang air kecil terlalu sering juga dapat diartikan sebagai adanya gangguan kesehatan, mulai dari yang ringan hingga yang berat.
Dalam artikel ini, kita akan bahas penyebab umum sering buang air kecil, tanda-tanda yang perlu diwaspadai, dan kapan sebaiknya kamu pergi ke dokter urologi untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga: Apa Itu Nokturia? Penyebab Sering Buang Air Kecil Saat Tidur
Seberapa Sering Buang Air Kecil Itu Normal?

Secara umum, buang air kecil pada kondisi normal terjadi 6 hingga 8 kali dalam satu hari. Jika kamu sering melebihi itu tanpa sebab jelas, bisa jadi itu pertanda adanya gangguan lain.
Sering buang air kecil pada seseorang bisa berbeda-beda, tergantung dari beberapa faktor alami atau eksternal yang mempengaruhi kerja ginjal dan kandung kemih. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut adalah:
- Asupan cairan harian
- Jenis makanan dan minuman
- Aktivitas fisik
- Suhu lingkungan
- Obat-obatan tertentu
Penyebab Umum Sering Buang Air Kecil
1. Asupan Cairan Berlebih
Minum banyak air dalam waktu singkat bisa menyebabkan sering buang air. Apalagi, jika kamu mengonsumsi minuman seperti teh, kopi, atau soda yang bersifat diuretik yang dapat merangsang pengeluaran urin.
2. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
ISK atau infeksi saluran kemih disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran kemih dan menyebabkan infeksi. ISK lebih sering terjadi pada wanita, tapi pria juga bisa mengalaminya. Gejalanya:
- Sering kencing
- Rasa terbakar saat pipis
- urine keruh atau berbau
- Merasa tidak tuntas buang air kecil
3. Diabetes
Tubuh akan memproduksi urine yang berlebih pada penderita penyakit diabetes, baik tipe 1 atau tipe 2. Gula darah yang tinggi memaksa ginjal bekerja keras membuang kelebihannya lewat urine, yang menyebabkan penderita diabetes sering pipis, termasuk buang air kecil di malam hari.
4. Kandung Kemih Overaktif (Overactive Bladder)
Overactive bladder adalah kondisi ketika kandung kemih tiba-tiba berkontraksi meskipun belum penuh. Kandung kemih yang terlalu aktif dapat menyebabkan:
- Dorongan untuk kencing
- Susah menahan buang air kecil
- Frekuensi kencing lebih dari 8 kali sehari
5. Pembesaran Prostat (Benign Prostatic Hyperplasia – BPH)
Pria di atas usia 50 tahun sering mengalami pembesaran prostat. Kondisi ini menekan uretra dan membuat aliran urine tidak lancar, sehingga kamu akan terasa cepat penuh dan merasakan sensasi ingin pipis terus-menerus.
6. Kehamilan
Pada wanita hamil, janin akan menekan kandung kemih. Akibatnya, keinginan untuk buang air kencing muncul lebih sering, bahkan di trimester awal kehamilan.
7. Obat-Obatan
Beberapa obat seperti diuretik yang biasanya digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi atau edema, dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Kapan Harus ke Dokter Urologi?
Jangan tunggu sampai mengganggu aktivitas harian. Sebaiknya, segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala:
- Frekuensi buang air kecil sangat tinggi tanpa sebab jelas
- Nyeri atau rasa panas saat kencing
- Urin keruh, berdarah, atau berbau menyengat
- Terbangun berkali-kali di malam hari untuk pipis (nokturia)
- Inkontinensia (kebocoran urin)
- Rasa tidak puas setelah buang air kecil
Dokter urologi akan melakukan serangkaian pemeriksaan, seperti:
- Tes urin
- Pemeriksaan darah
- USG kandung kemih atau ginjal
- Pemeriksaan fisik (termasuk prostat, jika diperlukan)
Tips Mengurangi Frekuensi Buang Air Kecil
Jika keluhan masih ringan dan belum terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari, kamu bisa coba langkah-langkah berikut untuk mengatasi sering buang air:
- Kurangi konsumsi kafein dan alkohol
- Minum air secukupnya, tapi jangan berlebihan sekaligus
- Hindari makanan pedas atau asam yang bisa mengiritasi kandung kemih
- Perhatikan pola pipis harian dengan mencatatnya (membuat bladder diary)
Kesimpulan
Sering buang air kecil bisa disebabkan oleh hal ringan, tetapi bisa juga menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang perlu perhatian medis. Jika merasa gejalanya makin sering, mengganggu aktivitas, atau disertai gejala lain seperti nyeri dan urin tidak normal, jangan ragu untuk periksakan diri ke dokter urologi. Deteksi lebih awal dan penanganan yang tepat akan membantu kamu tetap sehat, nyaman, dan bebas dari rasa waswas.
Frequently Asked and Questions
Referensi
- Cleveland Clinic. (2023). Overactive Bladder: Symptoms, Causes & Treatment. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14248-overactive-bladder
- Mayo Clinic. (2022). Frequent urination. https://www.mayoclinic.org/symptoms/frequent-urination/basics/causes/sym-20050712
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK). Diagnosis of Bladder Control Problems (Urinary Incontinence). https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-diseases/bladder-control-problems/diagnosis
- RN, Courtney Battaglia. (2024). Frequent Urination: Causes, Treatment, & More. https://www.health.com/frequent-urination-8415265





